Thursday, November 26, 2015

Fandom Appreciation Post : INDOHUNGERGAMES




If you follow my blog closely, you'll know that other than a loud obnoxious corny writer, I'm an avid Hunger Games fan.

Seperti yang pernah gue ceritain disini dan disini, gue mengenal The Hunger Games di pertengahan 2010.
Gue inget banget menemukan rekomendasi The Hunger Games di sela-sela timeline twitter Gramedia Pustaka Utama saat itu dan penasaran karena katanya buku ini keren banget (lalu mempertanyakan kenapa seri sekeren itu tidak kedengeran hype-nya sama sekali)
Jadilah gue, yang saat itu masih PKL (a.k.a internship) di salah satu travel agent di Jakarta mengorbankan uang mingguan gue untuk ngacir ke toko buku Gramedia terdekat dan mendapatkan satu copy buku The Hunger Games.


buku tidak diketemukan karena masih dalam masa peminjaman abadi seorang teman



Yang langsung gue habiskan malam itu juga tanpajedasamasekalisepertiini, saking nggak bisanya gue melepas mata gue dari barisan cerita yang ditulis oleh Suzanne Collins.
Seingat gue, itu mungkin kali pertama gue bela-belain begadang demi menghabiskan sebuah buku.
(The Maze Runner was the second, waaaay after that)

Uang mingguan selanjutnya juga gue langsung habiskan tak bersisa untuk Catching Fire.


maaf bindingnya sudah cacat, jadi agak berserakan seperti entrails yang suka diberikan Katniss ke Buttercup

Minggu depannya pun (ya, masih berbekal uang mingguan tak seberapa yang gue terima dengan mata berkaca-kaca), gue berniat membeli Mockingjay, yang baru gue sadari ternyata belum terbit sama sekali ! (oh the horror !)

But I think I put it in the back of my mind for quite a long time, sampai akhirnya....


Pada Desember 2011, (on that fateful day !), gue yang saat itu sudah bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang F&B, sedang turun makan bersama senior gue ke pusat perbelanjaan kecil yang memang bersebelahan dengan gedung kantor kami, dan menemukan banner ini !



Dan disanalah pertemuan kami dimulai.





Setelah ditimpali oleh salah satu Gamemakers di twitter bahwa bukan, ini bukan acara launching seperti yang gue kira, melainkan bentuk dukungan yang digalang oleh komunitas penggemar The Hunger Games di Indonesia agar GPU segera menerbitkan Mockingjay, gue pun mendekati booth mereka dan mengatakan gue suka sekaliiii sama Hunger Games hingga akhirnya gue turut ambil bagian dalam Vote for Mockingjay lalu mejeng di blog mereka. 

Hooray ! Aku masuk tipi !


Juga diberikan kenang-kenangan.

Hooray ! Aku dapat hadiah !

Sore setelahnya, gue bergegas mampir ke twitter @IndoHungerGames alias IHG dan menjadi follower mereka.
(Dan sering merecoki para admin untuk ngobrol seputar THG dengan annoyingnya.)
(Dan almost religiously attended every single event held by them ever since heehee.)


But, here's the thing.
Aslinya, gue adalah orang yang sangat sangat sangat pendiam. Dan sangat anti-sosial.
(I'd rather be holed up in my room reading books or watching k-dramas or watching reality tv than joining the crowd)
Tapi entah kenapa gue dan adik gue (yang gue racunin setelah itu) selalu excited kalau ada acara IndoHungerGames.

Hal yang selalu menjadi topik perbincangan dengan adik gue setiap kali pulang dari acara IHG adalah mereka tidak pernah menunjukan keangkuhan atau superiority complex layaknya pelopor komunitas besar di Indonesia.
(TIDAK PERNAH. CAMKAN ITU.
Sungguh berbeda dengan panitia komunitas-komunitas idola dalam dan luar negeri yang pernah gue ikuti cukup sering pada jamannya xD)

Dari followers masih di angka puluhan hingga sekarang SEBELAS RIBU, mereka selalu menyambut tributes baru dengan tangan terbuka dan senyuman merekah ala Caesar Flickerman.
Tidak ada batas sama sekali antara Gamemakers dengan tributes.

Kita bisa selfie-selfie aneh seperti ini



atau duduk-duduk piknik sambil mendengar lagu-lagu yang sedang hits kala itu (sewaktu di simulasi The Ultimate Hunger Games Experience)





Selain dua sahabat dan dua saudara perempuan gue, gue mungkin tidak pernah merasa seklop ini dengan orang lain.

Berada di komunitas IndoHungerGames itu seperti menyapa kawan lama, seperti pulang ke rumah.
Selalu ada nyaman yang tak bisa dijelaskan kata-kata.
Selalu ada rindu untuk singgah. 

[Cheesiness detected]

Intinya, untuk gue, IndoHungerGames adalah satu-satunya komunitas yang benar-benar terasa seperti keluarga.
Yang melihat tributes lain bukan sebagai anggota tapi sebagai saudara yang saling menjaga.



Dan kemarin, IHG baru saja selesai menyelenggarakan acara akbar tahunan mereka.
Ralat, acara akbar tahunan terakhir mereka.







#NONBARIHGFINALE


Daaaan.. Sekali lagi, gue makin yakin bahwa IndoHungerGames adalah komunitas yang luar biasa. Dengan adanya Tributes Appreciation (yang kebetulan diserahkan ke gue *berkaca-kaca*)


Hooray ! Aku dapat hadiah lagi !


Tunggu, tunggu. Sebelum lo semua mengernyit pada kenarsisan gue.
Keluarbiasaan IHG ini bukan karena mereka memberikan penghargaan ke gue secara spesifik.
Tapi karena mereka bahkan bisa kepikiran memberikan Tributes Appreciation ke siapapun tributes di bawah naungan mereka.

Sementara tributes Indonesia-lah yang mendapat tempat untuk spazzing, untuk ngerusuh, untuk bertemu kawan baru, untuk seru-seruan, untuk meluapkan euforia mereka akan eksistensi salah satu trilogi terbaik sepanjang masa ini lewat IndoHungerGames.

It is you guys (Admins, Gamemakers) that deserve to be appreciated.

To the unknown long hours and sleepless night,
to those tired working hands and sweats behind the spotlight,
to those sincere hearts welcoming us,
Stay Alive, IndoHungerGames.

Please do.

(Dan sekali lagi, Terima kasih.)


Thursday, October 22, 2015

The Dom & Colin Podcast: Why everyone should watch The Genius

The Dom & Colin Podcast: Why everyone should watch The Genius: In a massive stroke of good fortune earlier this year I stumbled across The Genius, which for my money is the best reality competitio...

Thursday, September 17, 2015

Note to Self

If you're feeling down now, remember and realize that you're one of a few percentage of people in this earth who are living their childhood dreams #humblebrag