Friday, August 3, 2012

The Last Curtain Call : Love Command

Part pertama cerita ini gue post tanggal 10 Mei 2010 di fansite idolaciliklovers.ning.com.
Berbekal ide sehabis nonton Boys Before Flowers dan komik Kitchen Princess, gue mengembangkan ide cerita yang entah sudah sejak kapan bersemayam di kepala gue. Awalnya gue ga ada rencana bikin fanfiction, cuma novel-novelan ^^
Tapi akhirnya gue pun membentuk ide ceritanya ke dalam fanfiction.
Sempat stuck di part 13, gue akhirnya melanjutkan lagi ke part 14 sampe akhirnya Ning tutup karena mulai berbayar.
Sejak itu rumah LC pun pindah ke blog gue ini dan juga facebook.
Meluncurkan 35 Part menghabiskan waktu lebih dari 2 tahun. Gila ga tuh ? Ini mungkin fanfiction terlama yang ga selesai-selesai (jangan itung yang hiatus ya hehehehe)
Sebenernya sih part 35 udah selesai dari September 2011, tapi baru gue post sekarang karena ceritanya gue mau nunggu keputusan penerbit 'deket rumah' yang coba gue masukin naskahnya.
10 bulan belum dapat kabar gue memutuskan untuk ngepost aja. No harm lah gue pikir. jadi beban juga buat gue tiap buka fb ada wall / message nanyain ini mulu xP
Anyway, gue melewatkan banyak sekali hal saat menulis fanfic ini. I'm gonna be frank as Kim Keybum now hahaha.
Sejujurnya, gue suka banget ngepo nge-search keyword 'Love Command' di Twitter tiap abis ngepost. Kalau ada yang muji, gue senyum-senyum. Kalau ada yang ngritik (membangun), gue manggut-manggut, kalau ada yang ngritik (menjatuhkan) gue elus-elus Onew *eh elus-elus dada maksudnya.
Yang paling ga terlupain adalah saat fanfic ini sepertinya sempat memicu perdebatan antara dua komunitas coupling. Gue inget banget sampe gue makan hati nyolot-nyolotan di twitter karena hal ini.
Gue pernah merasa menyesal membuat fanfic ini, dapet omongan ga enak sana-sini. Entah katanya bahasanya ga jelas lah, mengada-ada lah. Namanya juga fiksi bro, kalau gue nulis biografi ya wajib hukumnya kayak fakta, lah ini kalo gue mau bikin tiba-tiba ada naga terbang juga terserah (oke ini ga relevan sebenernya wkkkk)
Ada teman-teman yang berubah menjadi ga teman lagi. Kalau dipikir-pikir lucu sebenernya. Bahkan hal-hal di cerita ini cuma hidup di pikiran gue, kenapa bisa sampe kejadian begitu. Hanya Tuhan yang tahu.
Kadang gue senewen dan mikir kenapa orang ini ga suka tapi masih baca. Untuk mencari kesalahan ? I pitied you for drowning yourself in sin, dear.
Bahkan karena suatu masalah yang berjudul 'Pathetic' gue kehilangan nafsu untuk mempublish kelanjutan cerita ini.
Sempet juga ada kejadian dimana seorang pembaca mengirimkan message dan wall ke fb gue dengan begitu dramatis, menanyakan kenapa idolanya dibuat antagonis.
Dear, Sayang, Cinta apalah yang kau takutkan ? Judgement orang ? Kalo idola tidak seperti itu di dunia nyata untuk apa lo takut ? Janganlah terlalu termakan pencitraan di cerita fiksi, semua itu cuma fiktif di otak sang penulis.
Kids these days /shakesheadinsympathy/
Dan oh. Sejujurnya gue juga sedih kalo ada orang yang baca cerita gue hanya karena nama tokoh / coupling yang gue pakai. Wah. Berarti cerita gue ga ada artinya dong, selain karena nama tokohnya. Kalo gitu nanti gue bikin aja cerita isinya nama semua ;p hehehehe jk.
Tapi yang bikin gue senang, -dulu- sempat ada temen-temen dari 'fandom' lain yang nyoba baca cerita gue (karena kemungkinan pergantian coupling ?) tapi pada akhirnya tetep lanjut baca walau couplingnya ga ganti, orang-orang seperti ini yang menyadarkan bahwa ternyata cerita gue masih layak baca ^^ Terimakasih seribu T^T
Anyway i'm no longer in that community and so aren't them -sepertinya-, jadi i'm no longer holding a grudge whatsoever. Apa yang ada di masa lalu, biarlah tetap di masa lalu. Melihat ke belakang, gue menyadari that i should've not give a damn about what people say.
Tapi, apa yang terjadi membentuk cerita ini dan juga gue sampe sekarang.
Jadi gue berterimakasih sama orang-orang yang pernah mencela, menjatuhkan, memuji dan menyupport cerita ini.
Sempat juga ada kasus copy mengcopy dan plagiarism yang menambah semaraknya perjalanan ff ini. Kadang juga tiap abis ngepost yang nuntut part selanjutnya udah banyak. Padahal gue membutuhkan minimal 1-2 minggu buat nyelesaiin satu part. Heheheh
Teman-teman sekolah gue dulu mungkin tahu gue suka spacing out sendiri pas ngumpul. Mereka ngobrol, gue diem kayak retard mikirin outline buat part selanjutnya. Gue dulu suka banget nyolong-nyolong nulis pas pelajaran B.I, Mat sama B. Ing (maafkan aku wahai bapak dan ibu guru). Ga terasa, mulai nulis 2 SMA, sekarang gue udah kerja aja ^^
Yang jelas gue mau berterimakasih sama kalian semua. Pembaca, pencela, penggojlok mental gue. Terimakasih mau meluangkan waktu kalian untuk membaca dan setia menunggu kelanjutan kisah ini.
Ada duka, ada juga sukanya. Jumlah like, comments dan stats rasanya selalu bisa membayar kerja keras gue memutar otak :D Gue seneng kalo cerita gue bisa jadi bahan spazz kekekeke narsistic me :p Dan gue juga ingat sekali saat para lempers mendoakan gue saat sakit DBD dan mendoakan Papa gue juga saat beliau masuk rumah sakit. You're all the best readers that one could ask for ^^
Terimakasih banyak mau menemani Ryo, Shilla, Gabriel a.k.a Arya dan lain-lain sampai ada dititik ini.
Mungkin cerita ini ga sehebat cerita-cerita lain di luar sana, tapi gue berharap cerita ini bisa selalu ada di ingatan kalian. Bukan karena nama tokoh yang gue pake, bukan karena couple yang gue usung, tapi karena ceritanya sendiri.
Dengan segala kerendahan hati, Janice Nathania akhirnya berhasil menuntaskan cerita ini dengan dukungan kalian.

Terimakasih. Sekali lagi, terimakasih ^^

Special Thanks :
Ka Sofia : yang udah bikinin fiksi musikal LC part 22. It's such an honor /sobs
Ka Echa Achie : bantuin Janice yang gaptek ini buat bikin link khusus LC di blog
Bosper a.k.a Deya : yang bikinin twitter & fp LC, masih setia sama LC sampe sekarang dan tahan ngadepin gue yang suka senewen sendiri
Makci : yang jadi admin kedua twitter ^^
Silvi : yang waktu jaman sekolah setia jadi temen tuker pikiran gue soal outline cerita (Ingat SWC !!)
Hilda, Ling2, Shella, Saron, Geo : suka baca dan suka dengerin gue kalo lagi nyap-nyap xD
Acha , Lana, Jelin: Ga pernah baca LC tapi suka dengerin gue ngoceh-ngoceh juga
Pak Anjar, Sir Doni : Guru-guru SMK Paramitha 2 yang -kata Khusnul- baca cerita gue (astaga malu saya Pak >.<)
3hrp : makasih untuk dukungannya guyssssss
Semua yang pernah dan masih jadi Lempers ^^ yang suka bombardir di twitter di fb di blog, makasih ga pernah cape neror hahahaha words can't describe how much i'm grateful for having you all.

JN, Over and Out.

PS : anyway, it's okay to not hit my follow button on twitter. I'm no longer in the community. I spazz insanely about my k-pop fandom now ^^ to prevent future disappointment heehee. Thanks everyone. Do leave a comment, maybe ?

Wednesday, August 1, 2012

Teralienisasi

It has gotten so much better now. But there was a time that i felt alienated from another people -like some weeks ago, for example-
Seperti semua orang sudah hidup di dimensi berbeda, hanya saja kita sama-sama terjebak di refleksi medan-antara.
Entah kenapa gue merasa aneh melihat orang berinteraksi satu sama lain.
Gue asing melihat orang-orang di timeline twitter gue. Mereka seperti bicara bahasa decapod, saat gue cuma bisa menerjemahkan bahasa hobbit.
Menarik diri dan cuma memperhatikan dari kejauhan rasanya satu-satunya jalan yang tepat, dengan itu tanpa sadar frekuensi nge-tweet gue pun berkurang.
Mungkin bener kata bang Raditya Dika.
"It's funny how the older you get, the more estranged you feel from other people. Maybe life is all about being alone."