Friday, November 9, 2012

A Post With Lots of Rant and Exaggeration

I LOST MY SMARTPHONE ON THE BUS THIS MORNING
@!*&^%$#@)*_^*+
And when my friend contacted my number around 15 minutes after we got off from the bus, my phone was already turned off.
And Oh. My. Goodness.
I CAN'T BELIEVE I LOST ALL THE MEMOS INSIDE WHICH ARE FAR WORTHIER THAN THE PHONE VALUE ITSELF.
My novel script's revision notes, ideas scribbles, 4 fics i'm about to do.
OGODTHISHURTSSOBAD /FANNINGMASELF
I have this habit to store everything that popped up in my head -especially random ideas- into my smartphone, rather than directly type it on pc -i never save any of my ideas list on pc anyway-. Because it's more effective and easier to do that way.
So....
I'M SO MAD AT MYSELF ACTUALLY FOR LOSING THEM MY PRECIOUS WORKS, AND I JUST HAVE A BACKUP OF ONE FIC MENTIONED ABOVE WHY AM I SO DUMB /FANNINGMASELFAGAIN

Burn in hell Bless your souls, dear thieves.

ps : Pardon me, I'm still in haze

Wednesday, November 7, 2012

Lost

I'm losing myself.

And somehow, my reason to live for.

Life's no longer providing it's excitement for me.

Day's no longer promising it's unexpected path of journey for me.

I miss school times.

I miss writing in the middle of math or Indonesian class. Scribbling notes in the corner of my text book.

I miss going to school's library, scrutinizing the shelves to pull out a book and the smile i'll plaster on my face as I anticipate the other universe I'm about to enter.

I miss getting back home in the afternoon. Spacing out, trying to catch the inspiration outside that knocks my ride's window.

I miss hanging out after school with my girls.

I miss organizing school's annual event.

I miss Mrs. Sri's punishment.

I'm tired of working my arse out for something i don't like. Forty hours per week.

I'm tired of people judging writing is not a REAL job.

I'm tired that somehow life needs money too much and we're slaving for it.

I'm tired.

Can't i get my life back ?

Friday, October 5, 2012

Sheepman, Dark Hallway and A Piece of Neil Gaiman

I woke up from a very strange dream this morning. Dunno whether it had something to do with the Haruki Murakami's Dance Dance Dance that I just read the dawn before or not.
But the dream found me trapped in parallel dimensions and several alternate realities. (Which is not related with DDD at all ? I don't think DDD is sci-fi..)
Like what, I jumped into one reality wherein the current date were 70th august 2030, really ? I even asked my maybe-not-so-real mom "70th ? August ?" And she (it?) answered "Yes,"
And I was kind of struggling in my dream (or my sleep or my.... whatever) to find the real dimension which I belonged in (read : the same dimension where you read this post yeah) and voilà, with so much difficulty *coughexaggerationcough* to open my eyelids or maybe logically, i was just too lazy to wake up, I finally managed to get up in a daze, before muttering "What the hell," then reached for my phone and typed this post on my note before I posted it here at 10:06 today (and then you read it).
So yeah, blame it on the sheepman, and the dark hallway on the 16th floor, and a piece of Neil Gaiman (and Michael Reaves and their Interworld books and the Janices in the other AUs who decided to show me that they exist.
Who knows ?)

Friday, August 3, 2012

The Last Curtain Call : Love Command

Part pertama cerita ini gue post tanggal 10 Mei 2010 di fansite idolaciliklovers.ning.com.
Berbekal ide sehabis nonton Boys Before Flowers dan komik Kitchen Princess, gue mengembangkan ide cerita yang entah sudah sejak kapan bersemayam di kepala gue. Awalnya gue ga ada rencana bikin fanfiction, cuma novel-novelan ^^
Tapi akhirnya gue pun membentuk ide ceritanya ke dalam fanfiction.
Sempat stuck di part 13, gue akhirnya melanjutkan lagi ke part 14 sampe akhirnya Ning tutup karena mulai berbayar.
Sejak itu rumah LC pun pindah ke blog gue ini dan juga facebook.
Meluncurkan 35 Part menghabiskan waktu lebih dari 2 tahun. Gila ga tuh ? Ini mungkin fanfiction terlama yang ga selesai-selesai (jangan itung yang hiatus ya hehehehe)
Sebenernya sih part 35 udah selesai dari September 2011, tapi baru gue post sekarang karena ceritanya gue mau nunggu keputusan penerbit 'deket rumah' yang coba gue masukin naskahnya.
10 bulan belum dapat kabar gue memutuskan untuk ngepost aja. No harm lah gue pikir. jadi beban juga buat gue tiap buka fb ada wall / message nanyain ini mulu xP
Anyway, gue melewatkan banyak sekali hal saat menulis fanfic ini. I'm gonna be frank as Kim Keybum now hahaha.
Sejujurnya, gue suka banget ngepo nge-search keyword 'Love Command' di Twitter tiap abis ngepost. Kalau ada yang muji, gue senyum-senyum. Kalau ada yang ngritik (membangun), gue manggut-manggut, kalau ada yang ngritik (menjatuhkan) gue elus-elus Onew *eh elus-elus dada maksudnya.
Yang paling ga terlupain adalah saat fanfic ini sepertinya sempat memicu perdebatan antara dua komunitas coupling. Gue inget banget sampe gue makan hati nyolot-nyolotan di twitter karena hal ini.
Gue pernah merasa menyesal membuat fanfic ini, dapet omongan ga enak sana-sini. Entah katanya bahasanya ga jelas lah, mengada-ada lah. Namanya juga fiksi bro, kalau gue nulis biografi ya wajib hukumnya kayak fakta, lah ini kalo gue mau bikin tiba-tiba ada naga terbang juga terserah (oke ini ga relevan sebenernya wkkkk)
Ada teman-teman yang berubah menjadi ga teman lagi. Kalau dipikir-pikir lucu sebenernya. Bahkan hal-hal di cerita ini cuma hidup di pikiran gue, kenapa bisa sampe kejadian begitu. Hanya Tuhan yang tahu.
Kadang gue senewen dan mikir kenapa orang ini ga suka tapi masih baca. Untuk mencari kesalahan ? I pitied you for drowning yourself in sin, dear.
Bahkan karena suatu masalah yang berjudul 'Pathetic' gue kehilangan nafsu untuk mempublish kelanjutan cerita ini.
Sempet juga ada kejadian dimana seorang pembaca mengirimkan message dan wall ke fb gue dengan begitu dramatis, menanyakan kenapa idolanya dibuat antagonis.
Dear, Sayang, Cinta apalah yang kau takutkan ? Judgement orang ? Kalo idola tidak seperti itu di dunia nyata untuk apa lo takut ? Janganlah terlalu termakan pencitraan di cerita fiksi, semua itu cuma fiktif di otak sang penulis.
Kids these days /shakesheadinsympathy/
Dan oh. Sejujurnya gue juga sedih kalo ada orang yang baca cerita gue hanya karena nama tokoh / coupling yang gue pakai. Wah. Berarti cerita gue ga ada artinya dong, selain karena nama tokohnya. Kalo gitu nanti gue bikin aja cerita isinya nama semua ;p hehehehe jk.
Tapi yang bikin gue senang, -dulu- sempat ada temen-temen dari 'fandom' lain yang nyoba baca cerita gue (karena kemungkinan pergantian coupling ?) tapi pada akhirnya tetep lanjut baca walau couplingnya ga ganti, orang-orang seperti ini yang menyadarkan bahwa ternyata cerita gue masih layak baca ^^ Terimakasih seribu T^T
Anyway i'm no longer in that community and so aren't them -sepertinya-, jadi i'm no longer holding a grudge whatsoever. Apa yang ada di masa lalu, biarlah tetap di masa lalu. Melihat ke belakang, gue menyadari that i should've not give a damn about what people say.
Tapi, apa yang terjadi membentuk cerita ini dan juga gue sampe sekarang.
Jadi gue berterimakasih sama orang-orang yang pernah mencela, menjatuhkan, memuji dan menyupport cerita ini.
Sempat juga ada kasus copy mengcopy dan plagiarism yang menambah semaraknya perjalanan ff ini. Kadang juga tiap abis ngepost yang nuntut part selanjutnya udah banyak. Padahal gue membutuhkan minimal 1-2 minggu buat nyelesaiin satu part. Heheheh
Teman-teman sekolah gue dulu mungkin tahu gue suka spacing out sendiri pas ngumpul. Mereka ngobrol, gue diem kayak retard mikirin outline buat part selanjutnya. Gue dulu suka banget nyolong-nyolong nulis pas pelajaran B.I, Mat sama B. Ing (maafkan aku wahai bapak dan ibu guru). Ga terasa, mulai nulis 2 SMA, sekarang gue udah kerja aja ^^
Yang jelas gue mau berterimakasih sama kalian semua. Pembaca, pencela, penggojlok mental gue. Terimakasih mau meluangkan waktu kalian untuk membaca dan setia menunggu kelanjutan kisah ini.
Ada duka, ada juga sukanya. Jumlah like, comments dan stats rasanya selalu bisa membayar kerja keras gue memutar otak :D Gue seneng kalo cerita gue bisa jadi bahan spazz kekekeke narsistic me :p Dan gue juga ingat sekali saat para lempers mendoakan gue saat sakit DBD dan mendoakan Papa gue juga saat beliau masuk rumah sakit. You're all the best readers that one could ask for ^^
Terimakasih banyak mau menemani Ryo, Shilla, Gabriel a.k.a Arya dan lain-lain sampai ada dititik ini.
Mungkin cerita ini ga sehebat cerita-cerita lain di luar sana, tapi gue berharap cerita ini bisa selalu ada di ingatan kalian. Bukan karena nama tokoh yang gue pake, bukan karena couple yang gue usung, tapi karena ceritanya sendiri.
Dengan segala kerendahan hati, Janice Nathania akhirnya berhasil menuntaskan cerita ini dengan dukungan kalian.

Terimakasih. Sekali lagi, terimakasih ^^

Special Thanks :
Ka Sofia : yang udah bikinin fiksi musikal LC part 22. It's such an honor /sobs
Ka Echa Achie : bantuin Janice yang gaptek ini buat bikin link khusus LC di blog
Bosper a.k.a Deya : yang bikinin twitter & fp LC, masih setia sama LC sampe sekarang dan tahan ngadepin gue yang suka senewen sendiri
Makci : yang jadi admin kedua twitter ^^
Silvi : yang waktu jaman sekolah setia jadi temen tuker pikiran gue soal outline cerita (Ingat SWC !!)
Hilda, Ling2, Shella, Saron, Geo : suka baca dan suka dengerin gue kalo lagi nyap-nyap xD
Acha , Lana, Jelin: Ga pernah baca LC tapi suka dengerin gue ngoceh-ngoceh juga
Pak Anjar, Sir Doni : Guru-guru SMK Paramitha 2 yang -kata Khusnul- baca cerita gue (astaga malu saya Pak >.<)
3hrp : makasih untuk dukungannya guyssssss
Semua yang pernah dan masih jadi Lempers ^^ yang suka bombardir di twitter di fb di blog, makasih ga pernah cape neror hahahaha words can't describe how much i'm grateful for having you all.

JN, Over and Out.

PS : anyway, it's okay to not hit my follow button on twitter. I'm no longer in the community. I spazz insanely about my k-pop fandom now ^^ to prevent future disappointment heehee. Thanks everyone. Do leave a comment, maybe ?

Wednesday, August 1, 2012

Teralienisasi

It has gotten so much better now. But there was a time that i felt alienated from another people -like some weeks ago, for example-
Seperti semua orang sudah hidup di dimensi berbeda, hanya saja kita sama-sama terjebak di refleksi medan-antara.
Entah kenapa gue merasa aneh melihat orang berinteraksi satu sama lain.
Gue asing melihat orang-orang di timeline twitter gue. Mereka seperti bicara bahasa decapod, saat gue cuma bisa menerjemahkan bahasa hobbit.
Menarik diri dan cuma memperhatikan dari kejauhan rasanya satu-satunya jalan yang tepat, dengan itu tanpa sadar frekuensi nge-tweet gue pun berkurang.
Mungkin bener kata bang Raditya Dika.
"It's funny how the older you get, the more estranged you feel from other people. Maybe life is all about being alone."

Tuesday, July 10, 2012

[Re-Blog] Jakarta Untuk Warga by Pandji Pragiwaksono

Waktu itu saya masih kelas 1 SMP, masih optimis, penuh semangat, idealis dan tidak punya anggapan buruk pada dunia.. Saya duduk melantai di pinggir lapangan basket, sambil nonton senior senior bermain basket. Mungkin semalam hujan, soalnya di beberapa area lapangan ada genangan air. Termasuk salah satunya di dekat saya. Pada satu waktu, bola basketnya memantul dari ring dan jatuh di genangan air dekat saya. Airnya terciprat dan wajah saya kena. Teman teman saya ketawa, sayapun ketawa, menertawakan kesialan itu.. Senior saya tertawa sambil mengambil bola basket tadi, tapi kemudian bolanya dgn sengaja dipantulkan ke genangan tadi, dan lagi, wajah saya kena cipratan Kali ini, saya kaget dan sedikit marah karena dia melakukan itu dengan sengaja.

Senior saya, melihat ketidak sukaan di wajah saya langsung berteriak keras, sengaja menarik perhatian teman temannya, “Nggak suka?? Ha? Nantang?” Tiba tiba saya dikerumuni para senior, dan setelah itu mereka menimpuki tubuh saya dgn sejumlah bola basket Mungkin 3-4 bola basket ditimpuki berkali kali ke tubuh saya Saya ingat sekali, ketika terjatuh di lantai sambil melindungi tubuh dari siksaan itu, saya melihat ke sekeliling… Teman teman saya berdiri dan hanya melihat.. Tidak ada yg membantu.. Takut mungkin, atau tidak peduli.. Entahlah Yg pasti saya ingat sekali saya memejamkan mata, menunggu mereka puas menimpuki saya dgn bola sambil menahan rasa marah.. Saya bukan marah kpd senior yg menyiksa Saya bukan marah kpd teman teman yg diam saja Saya marah kpd diri sendiri, kenapa saya melawan? Kenapa saya tidak diam saja? Kenapa saya tidak menjauh saja ketika saya ditantang? Saya tidak lagi berurusan dgn senior senior itu keesokannya, tidak juga seterusnya. Tapi sesekali saya melihat mereka mengasari anak lain Walau hanya sesekali, tapi orang orang itu telah membuat saya males sekolah Enggan bersosialisasi Saya diam di kelas Kalaupun main, hanya dgn beberapa teman, sambil mencari pojokan sepi Orang orang itu membuat hilang antusiasme saya akan SMP tersebut.. Ternyata, saya tidak sendiri. Banyak yg males sekolah karena lingkungannya bikin kami tidak betah. Tiap hari kuatir dan takut.

Bayangkan, hanya segerombol anak anak.. But they succesfully sucked the life out of that school. Begitu buruknya keadaan, hingga saya menyalahkan diri saya sendiri karena berusaha melawan Begitu buruknya keadaan, hingga yg lain males menolong saya, atau menolong siapapun.. Males atau takut. Entah yg mana. Mungkin keduanya. I hated that school, just because of several bullies. Hari ini, saya sudah menikah, 2 anak, punya karir, saya sudah jauh meninggalkan masa masa SMP tapi sensasinya, masih terasa. Namun kini, SMP tersebut berubah wujud menjadi kota tempat tinggal saya DKI Jakarta. Karena segerombol orang brengsek yang terorganisir, kita kehilangan kenikmatan hidup di Jakarta Some of us may never complained, but nevertheless, problems exist Kita sudah terlalu muak dan capek untuk mau mengubah keadaan Bahkan ketika kita tahu byk yg butuh bantuan. Kita diam. Mungkin males, mungkin takut, entahlah.

Kini, muncul 2 orang. Berani melawan Tidak datang dari geng manapun, independen istilahnya tapi mereka berdiri dan menantang keadaan Namanya Faisal Basri & Biem Benyamin Pasangan nomor urut 5 ini bukan hanya berani melawan, mereka bahkan menyerang Satu satunya pasangan yg terang2an di media bilang akan menindak ormas yg membuat keresahan. Dlm satu waktu bahkan menyebut FPI Satu satunya pasangan yg dalam debat resmi KPU di TVone mengucapkan dan mengangkat pluralisme, kemajemukan, harmonis dlm perbedaan Beliau di satu diskusi terbuka dgn lantang mengkritisi pengusaha pengusaha properti, di depan pengusaha pengusaha itu sendiri, termasuk bakrieland (kejadian ini terjadi di atamerica) tentang bagaimana mereka jadi bagian dari pengusaha properti yg membangun kota dgn menelantarkan kesejahteraan rakyat Satu satunya yg mengajak rakyat untuk kencleng di saat rakyat terbiasa dikasih uang Satu satunya yg bagian dari programnya ketika menjabat, adalah mengajak warga Jakarta ikut bekerja bersama kegubernuran dlm membangun Jakarta.

Bayangkan, musuhnya FaisalBiem pasti banyak:

Ormas yg selalu menyebarkan kecemasan.

Kalangan yg tdk bisa menerima keragaman.

Pengusaha pengusaha properti yg selama ini diuntungkan gubernur.

Rakyat yg terbiasa dikasih duit dan kaget ketika dimintai duit.

Rakyat yg pengennya terima jadi, dan males diajak berdaya bareng.

Partai Politik dan politisi yg ada di dalamnya

Semua yg di atas, pasti akan memusuhi FaisalBiem Semua akan menghajar habis habisan FaisalBiem FaisalBiem melakukan hal di atas, karena memang itulah yg harus dilakukan utk jadikan Jakarta lebih baik. Utk menciptakan perubahan, jelas FaisalBiem akan mengganggu ketenangan status quo. FaisalBiem rattled a lot of cages, because it was necessary Kura kura bisa hidup dgn aman dan nyaman di dalam perlindungan tempurungnya, tapi kalau dia mau maju, kura kura harus berani keluarkan kepalanya dan berjalan maju FaisalBiem sticks his neck out For us. He sold his house, for us He stood out there, amongst political giants, for us. He played the game with very limited budget, amongst rich bastard with limitless budget, for us He fights a game with slim chance to win, for us! Sekarang, saya bagaikan anak SMP lagi.. Tapi kali ini saya di depan kelas yg melihat anak lain berdiri menantang para bullies Saya teringat ketika saya terjatuh di lantai, meringis kesakitan, melihat sekitar dan teman teman saya diam ketika saya menantang. Entah takut atau tidak peduli. Kini, saya menolak utk diam Saya sadar sekarang, melawan, adalah tindakan yg benar. Saya tidak mau, seperti SMP saya dulu, Jakarta jadi kota yg tiada harapan karena para bullies petantang petenteng.. Maafkan saya karena berisik di twitter mendukung kandidat nomor 5, tapi saya melakukan itu karena saya begitu menginginkan perubahan untuk Jakarta Saya melakukan itu karena sedang memperjuangkan Jakarta Saya maju, tanpa dibayar, tanpa diimingi jabatan, karena saya ingin menemani FaisalBiem, berdiri disampingnya, melawan bulliesnya Jakarta If i have the chance to throw a jab on those crooked politicians, i will. And i did. Para bullies pikir FaisalBiem akan berdiri sendiri, mereka salah.

Para bullies pikir kita tidak akan melawan, mereka salah. Ingat ini baik baik: mungkin kita menang, mungkin kita kalah, tapi setiap individu yang berjalan ke bilik suara utk mencoblos nomor 5, adalah sebuah pernyataan. Setiap individu yg mencoblos FaisalBiem, adalah jari tengah kepada politik busuk. Setiap individu yg mencoblos FaisalBiem, adalah kepalan perjuangan terangkat ke atas. Setiap individu yg mencoblos FaisalBiem, adalah doa memohon kebaikan bagi Jakarta Setiap individu yg mencoblos FaisalBiem, adalah bukti bahwa sindiran orang orang yg menganggap masyarakat twitter terlalu manja dan malas untuk mencoblos, SALAH. Coblosan kita untuk FaisalBiem, bukan hanya untuk rakyat kelas menengah Tapi untuk rakyat kecil juga. Secara spesifik juga utk anak muda, perempuan, untuk rakyat yg mencari uang di pasar tradisional, dll Saya jatuh cinta dgn program program FaisalBiem (terutama 5 program untuk anak muda) yg menurut saya jelas keberpihakannya, keren dan terpenting: realistis Silakan ditonton program programnya di youtube page faisalbiem Kita mencoblos FaisalBiem, bukan hanya untuk Jakarta, tapi untuk Indonesia. Jakarta memegang peranan penting dlm pelaksanaan pemilu presiden 2014. Tanggung jawab kita besar terhadap saudara saudara kita di seluruh pelosok Indonesia. Sadari, bahwa setiap individu yg mencoblos FaisalBiem, adalah bantuan nyata kpd rakyat Indonesia utk menetralkan kota Jakarta dari kontrol parpol menjelang 2014 nanti. Sekarang, mari bicara kemungkinan: Seberapa besar kemungkinan kita menang? Kecil. Bahkan banyak orang anggap nyaris tidak ada. Sahabat saya, Pangeran Siahaan (aka HappyFeet, aka Bajaj Dance) bilang: Kalau FaisalBiem dlm hasil pemilu berada di urutan ke 4, sudah merupakan kemenangan untuk kita. Karena itu berarti, kita ada di atas 1 calon partai. Tanda bahwa rakyat berhasil menundukkan sebuah (atau gabungan dukungan) partai politik. Tapi saya memimpikan sesuatu yg lebih. Saya ingin kita masuk ke putaran ke 2. …… Saya degdegan sendiri menulis kalimat tadi. Karena memang di atas kertas, tidak mungkin. Saya ini antara gila atau nekat, berani beraninya menulis “ingin FaisalBiem masuk putaran ke dua” Tapi coba dengar dulu argumen saya: Mengapa Fauzi Bowo berharap 1 putaran? Karena dia tau, kalau sampai harus ke putaran ke 2, ada kemungkinan dia kalah Makanya, dibiarin ada banyak kandidat pada putaran pertama ini dgn harapan suara terpecah. Strategi yg masuk akal Tapi, bagaimana kalau ada putaran ke 2? Sekedar informasi awal, putaran ke 2 hanya akan diisi oleh 2 pasangan. Yaitu 2 pasangan dgn suara teratas di putaran pertama Saya mau masukin, sejumlah tweet dari Bang Megi @megimargi: “makin banyak golput, Foke makin diunggulkan. Kalau banyak yng milih, pilih siapapun, prosesntasi suara Foke turun. PT 6,7 juta, kalau yg puas ama Foke misal 2,7 juta (40%) maka ada 4 juta (60%) yg tidak puas. Kalau Golput kayak tahun lalu (37%) kemungkinan Foke lolos satu putaran gede, karena Golput didominasi kelas menengah yg kritis. Tapi kalau Golput bisa ditekan katakanlah jadi 15%, prosentasi kelas menengah kritis yg nyoblos meningkat, peluang satu putaran turun. Sekalipun suara yang golput terdistribusi kesemua oposisi, tetap saja mengurangi prosentase suara Foke jadi syarat 50+1 sulit. Jadi, satu-satunya cara untuk mencegah Foke menang satu putaran adalah meyakinkan kelas menengah kritis untuk nyoblos.”

Kalimat terakhir tadi adalah kuncinya, kalau kita bisa meyakinkan kelas menengah utk nyoblos, kemungkinan Foke menang satu putaran akan turun. Dan kelas menengah di Jakarta, banyaknya luar biasa. Kalau kelas menengah sedikit, lalu mobil dan motor siapa aja itu yg bikin macet tiap hari? Kalau kelas menengah dikit, siapa jutaan orang yg memadati mal tiap hari? Kalau kelas menengah sedikit, untuk siapa sushi tei, starbucks, mcdonalds yg tersebar ke seluruh pelosok Jakarta? Kalau kelas menengah sedikit, utk siapa tuh film Amazing Spiderman yg mengisi sampai 5 teater dlm 1 bioskop? Kalau kelas menengah sedikit, kenapa 711nya Jakarta (bukan Indonesia krn sejauh ini 711 baru ada di Jakarta) profitnya luar biasa hingga mengejutkan Amerika Serikat dan sampai dibahas New York Times? Kelas menengah di Jakarta banyak, namanya juga ibukota, hanya saja selama ini kita dianggap sebagai anak anak manja, pemalas yg hanya memperdulikan diri sendiri. Satu satunya cara membuktikan anggapan itu salah, adalah dgn melangkah ke bilik pilihan dan mencoblos nomor 5 pada tgl 11 juli nanti.

Selanjutnya, Bang Megi berkata: “Foke dah diunggulkan dengan pecahnya suara oposisi, tapi lebih diuntungkan kalau kelas menengah yg benci dia pada golput. Menyalahkan sikut-sikutan antar opisisi sebagai hal yg menyebabkan Foke menang satu putaran adalah tidak fair. Rebutan suara antara oposisi tak membuat suara Foke naik secara signifikan, soalnya segmennya dah benci Foke, tinggal pilih siapa.” Mari kita berhitung kemungkinan kasar, masih dari tweet bang megi: Kalau putaran ke 2 antara FokeNara dan JokoAh.. (Duh ga enak) JokoHok Kemungkinan FokeNara akan menang, mengapa? Karena menurut bang Megi, Islam konservatif tdk suka dgn pasangan Jokohok yg pernah bikin pernyataan yg menyinggung mereka soal pakaian muslim (saya pribadi ga merasa ada masalah, mrk aja yg sensi). Juga kelas menengah akan berduyun duyun milih FokeNara, demi menghindari cengkraman Prabowo thd Jakarta. Sebagaimana org memilih SBY karena tidak ingin Wiranto, Mega, Prabowo, menjadi Presiden/Wakil Presiden RI. Demi menghindari orang orang tadi, rakyat beralih memilih SBY. Hal yg sama mungkin terjadi pada FokeNara vs JokoHok. JokoHok adalah org yg baik. Saya percaya. Tapi ucapan org2 bahwa Jokohok tidak akan disetir mega-prabowo adalah ucapan yg teramat naif, mengingat jokowi pernah berkata “mau tetap jadi walikota Solo” eeeeh besoknya, besoknya nih, bukan bulan depannya, besoknya mencalonkan diri jadi Gubernur. Ditanya di Mata Najwa alasan maju jadi gubernur “Karena disuruh partai” -_-* Gmn caranya mau percaya JokoHok tdk akan disetir partai? Wong kehadirannya sbg cagub-cawagub aja karena disuruh partai. Lah kalo mengutamakan parpol, rakyat di nomor berapa? Kalau jokowi mengutamakan rakyat, dia tidak akan meninggalkan Solo. Dia belum selesai menjabat di sana lho.. Sentimen “asal bukan foke” sangat tinggi, tp berhadapan dgn jokohok, foke diuntungkan dgn sentimen “asal bukan jokohok” yg ternyata juga tinggi.

Kalau putaran ke 2 antara Foke dan Hendarji… Ok lupakan, susah utk saya membayangkan Hendarji masuk putaran ke 2. Bang Megi juga blg, Hendarji di putaran ke 2 akan membuat kelas menengah golput. Kalau putaran ke 2 antara Foke dan HNWDidik, kemungkinan Foke juga yg menang karena sentimen negatif kelas menengah kepada PKS. Jangan salahkan kelas menengah, salahkan Tifatul Sembiring yg kelakuannya aneh aneh di twitter yg notabene isinya kelas menengah semua. Kelas menengah kuatir kpd islam konservatif karena trauma thd pembatalan LadyGaga, kekerasan antar umat, penutupan gereja yg walau terjadi di bogor dan bekasi (yg gubernurnya PKS) isunya dekat dgn hari kelas menengah Jakarta. Sentimen Asal Bukan Foke tinggi, versus sentimen Asal Bukan PKS. Kalau putaran ke 2 antara FokeNara dan AlexNono, menurut bang megi kemungkinan golputnya tinggi. Kelas menengah masih menunggu kelanjutan pemeriksaan KPK terhadap AlexNurdin. Dua duanya dibeking partai yg dekat dgn pengusaha kakap (demokrat dan golkar). Akan seru, tapi menurut bang megi banyak suara yg akan hilang. Saya pribadi merasa, kelas menengah bisa saja bersatu di Foke mengingat Abu Rizal Bakrie sentimen negatifnya tinggi dgn tuduhan pengemplangan pajak. Bakrie life yg bermasalah. Dan yg paling epik: Lumpur Lapindo. Nah sekarang, bagaimana kalau, kalaaauuu, Faisal Basri masuk ke putaran ke 2.. Ini akan jadi momentum. No one gave us a chance. No one believed. Jadi kalau memang Bang FaisalBiem masuk ke putaran ke 2, moral warga akan membumbung tinggi. Jelas. Di putaran ke 2, suara kelas menengah akan semakin tinggi dikarenakan keikut sertaan yg juga meningkat. People started to believe. Ingat piala asia 2007? Waktu masih Indonesia VS Bahrain, yg nonton langsung di GBK belum banyak, perhatian belum tinggi Tapi setelah partai melawan Arab Saudi, tiba tiba harapan bangsa Indonesia membumbung tinggi, sehingga orang berduyun duyun beli kaos timnas, baik yg asli ataupun KW, di partai Indonesia vs Korea Selatan, StadionUmum GBK penuh sesak. Semua karena, mereka mulai percaya. Sentimen Asal Bukan Foke tinggi, tapi tidak ada sentimen Asal Bukan Faisal. Bahkan, kalau anda ada di lokasi debat cagub-cawagub baik yg di TVONE dan MetroTV, anda akan melihat pemandangan yg menarik: Setiap jeda iklan, pasangan nomor 3, 4 , 5 dan 6 ngumpul bareng. Ngobrol, ketawa ketawa, meninggalkan pasangan 1 dan 2. Pasangan 1 dan 2 pun tidak saling ngobrol.. Saya melihat itu dgn mata kepala saya sendiri waktu dateng ke acara Jakarta Memilih-nya MetroTV.

Menurut kesaksian bbrp orang, hal sama terjadi waktu di TVONE Asumsi bang megi dan juga asumsi saya, kalau putaran ke 2 antara Foke & Bang Faisal, seluruh lawan Foke akan merapat di FaisalBiem. If that happens, we can actually win this! Ingat bahwa partai2 ini masing masing ingin Jakarta steril utk partainya. PKS, PDIP, Gerindra dan Golkar memang terkenal tdk harmonis dgn Demokrat. PDIP dan Gerindra mmg oposisi. Golkar dan PKS yg ada dlm koalisi sih mengaku harmonis, tapi pak SBY pasti tdk merasa demikian :p Golkar dan PKS masih berkemungkinan utk bikin kesepakatan politik dgn Demokrat, tapi itu JUSTRU akan membuat kelas menengah bersatu di FaisalBiem Bisakah kita bekerja dgn baik di putaran ke 2? Bisa, terbukti kita bisa bekerja sama dgn baik sejauh ini. Sebagai satu satunya yg efektif menjaring dana kampanye dari rakyat via konser galang dana, Garage sale, merchandising, sumbangan via bank, FaisalBiem membuktikan bahwa kita bisa berdaya bareng bareng. (Hendarji Supandji juga independen, tapi saya bingung uangnya dari mana.. Karena ga terdengar kiprahnya dlm penggalangan dana.. Uang dari mana masih misteri bagi saya) Kesimpulannya begini.. Kuncinya, adalah untuk kita semua yg sudah ngetweet dukungannya kepada FaisalBiem, untuk membuktikan dukungannya dgn berjalan ke bilik pemilihan dan mencoblos nomor 5 Yakinkan teman, keluarga, dengan argumen.

Kalau perlu, beri link tulisan ini ke mereka, atau, print dan sebarkan (tapi jangan nyampah yaa) Nah sekarang.. Warga Jakarta. Perhatikan baik baik: Mereka bilang, kita pasti kalah. Mereka bilang, kita hanya kuat di twitter Mereka bilang, kita hanya penggembira Mungkin mereka benar, memang kita penggembira. Tidak ada yg lebih menggembirakan, dari kuatnya kesempatan perubahan yg nyata ada di tangan kita Uang kita sedikit. Kita tidak didukung uang dari partai Kita tidak didukung uang dari cukong properti yg ingin mendapat pemenangan utk tendernya Kita terbatas akan dana Tidak mampu kita membayar agency terbaik untuk membuat kampanye brilian yg didasari diskusi org2 terhebat dunia periklanan.. Kata mereka, kampanye kita dingin dan tidak tertata dgn baik, memang, mau gmn lagi karena kita hanya bisa berdaya bareng siapapun yg mau menyumbangkan kemampuannya scr gratis Tidak mampu kita membayar musisi musisi dgn bakat luar biasa utk mengendorse kita, apalagi utk ditayangkan di bioskop bioskop ibukota Tidak cukup uang kita untuk membayar buzzer buzzer influensial Tidak punya kemeja berseragam indah macam batik atau motif kotak2, kemarin saja Bang Faisal dan Bang Biem kemejanya beda pas acara MetroTV. Bang Faisal kmrn di MetroTV pakai kemeja pemberian warga, warga tdk mampu tapi ingin membantu. Dia punya usaha bordiran & memberi bang Faisal kemeja dgn bordiran wajah FaisalBiem. Tidak bisa kita bikin dangdutan di mana mana kemudian menghiasi acara gratis itu dgn iklan iklan kita Kita berantakan, tdk indah, tdk elegan, tdk punya uang.. Tapi kita benar. Bagaimana saya tahu kita benar? Disaat kita ramai ramai menulis untuk mendukung FaisalBiem Kubu seberang menulis utk membela dirinya! While we write to support, they write to defend. Do you see now? We write coz we know we are right They write, to prove they are not wrong.

Teman teman warga Jakarta Kita tidak punya apa apa Tapi apa yang kita punya, lebih kuat dari uang Kita punya harapan. Kita punya semangat Kita punya persahabatan, antar individu yg percaya akan harapan penuh semangat tersebut Kita punya diri kita sendiri, dan 1 mulut yg bisa dipakai utk meyakinkan org org lain Kita punya akun twitter, facebook, untuk menyebarkan tulisan tulisan semacam ini Kita punya momentum Dan kita punya pemimpin utk didukung We are underdogs We are proud of it. And its time to bite.

Tanggal 11 juli 2012, mari jalan bersama Anda dan saya Saya akan menggunakan kemeja polos lengan panjang dan menggulung lengannya. Ingin seperti Bang FaisalBiem yg khas bergaya demikian Bersama kita ke bilik suara. Contreng nomor 5. 5 detik, untuk 5 tahun yg lebih baik Kita buktikan Jakarta bukan utk pengusaha jahat Bukan utk parpol Bukan utk ormas Jakarta untuk kita Jakarta untuk warga More than knowledge, we have imagination We see things more than what they are, but what they could be. They cant find common sense in what we do. Of course they cant, there is no common sense, in faith.


Pandji Pragiwaksono

(from : pandji.com)

--

I'm in. Who's with me ?

- Janice Nathania, satu dari sekian pemilik Jakarta

Monday, March 26, 2012

When It's Worth the Wait (The Hunger Games movie review)



Finaaaaaally, i watched one of the most anticipated movie of the year : The Hunger Games with fellow Tributes and @IndoHungerGames community yesterday.
Yap, ini kali ketiga gue ikut acara yang dibesut kakak-kakak IHG. Yang pertama #VoteforMockingjay di akhir 2011 lalu, yang kedua #MockingjayParty di awal 2012 dan akhirnya #nonbarIHG alias Block Screening kemarin.
All that i could say is i'm so happy to see the number of Tributes is going really faster by days. Dan seperti dugaan gue, angka Tributes nampaknya melonjak setelah filmnya tayang di cinema-cinema.

Kayak yang pernah gue cerita disini, gue baca HG pertama tahun 2010 dan gue kayaknya dulu ngerasa spazzing sendiri soal Hunger Games, kalo sekarang waaaaah timeline twitter gue kayaknya lagi bicarain The Hunger Games sebagai hot topic.

Anyway, acara Block Screeningnya seru banget. Dimulai dengan registrasi ulang jam delapan pagi lalu ga lama kita semua masuk ke theater. Rasa ngantuk semua peserta dengan piawai diusir jauh-jauh sama para MC dengan cara ngadain kuis. Dari trivia, tebak karakter sampe real or not real (buat yang udah baca Mockingjay pasti ngerti games ini) dengan hadiah yang menggiurkan macam poster HG character, buku Mockingjay sampai official merchandise NECA yang bisa bikin Tributes di theater ikut bunuh-bunuhan kayak di arena xD

Setelah ice breaking dan epic moment dimana seluruh Tributes satu studio melakukan three finger salute -salam 3 jari- sebagai pembuka resmi acara menonton (serius ini bikin merinding banget) akhirnya mulailah lampu diredupkan, semua penonton duduk manis sambil menancapkan pandangan lekat-lekat ke layar lebar layaknya para penduduk Districts dan Capitol yang diwajibkan mengikuti perhelatan annual Hunger Games tanpa kecuali.

Gue sekarang percaya sama ucapan Gary Ross waktu beliau bilang bahwa The Hunger Games adalah 'a faithful adaptation from the book'. Karena setelah gue nonton, gue yakin orang awam yang belum baca bukunya sekalipun pasti bisa ngerti jalan ceritanya.

Kayak misalnya film ini dibuka dengan penjelasan tentang sedikit riwayat Panem dan The Treaty of Treason (Perjanjian Pengkhianat), dimana dibuku Suzanne Collins bisa deskripsiin itu panjang lebar dan disini dengan cerdiknya dijadiin sebagai narasi pembuka.
Sebelum lanjut, berhubung gue udah pernah bahas review soal Hunger Games -dari bukunya-, gue ga akan terlalu panjang cerita soal alurnya. Tapi sebagai Tributes yang berawal dari pembaca, gue mau sharing (dan compare beberapa) poin-poin sakral buku dan filmnya. Here they go :

1. District 12

Gue harus bilang bahwa Gary Ross berhasil menampilkan kesan kelabu yang di deskripsikan Suzanne Collins di buku dalam bentuk visual. Gue gatau gimana caranya mereka bisa bikin tempat se'District 12' itu. Dari mulai para coal minernya, warna-warna rumah dan pakaian yang nampak dull, boundarynya, meadow tempat Katniss biasa ketemu Gale. Walau ga sama-sama banget sama bayangan gue, gue harus mengakui bahwa semua terasa pas. Bahkan gue bisa nangkep kesengsaraan di Seam yang coba digambarkan lewat seorang kakek yang sibuk menyesap tulang entah-binatang-apa untuk makan.

2. Mockingjay Pin

Berhubung ga ada Madge Undersee (hikssss she's one of my favorite supporting chara), pin ini ceritanya diberikan oleh seorang penjual -kayaknya Greasy Sae- di Hob (pasar gelap yang didatengin Katniss di scene-scene awal) ke Katniss, yang lalu Katniss berikan pada Prim sebelum pemungutan, namun akhirnya dibalikkin lagi ke Katniss setelah dia volunteer untuk menjadi Tribute. Gue sedikit menyayangkan poin ini sebenernya karena dibuku Madge, sebelumnya diceritakan mendapat pin ini dari Maysilee Donner, bibinya yang juga ikut Hunger Games ke 50 (a.k.a Quarter Quell kedua bareng Haymitch, mentor Katniss sama Peeta). Mengingat Mockingjay bakal jadi simbol pemberontakan nantinya, i think that was interesting history to think about (and a fanfiction potential), tho :(

3. The Reaping

Alias pemungutan suara yang diadakan di aula gedung pengadilan. Hmm .. Gue suka sama aura keputusasaan disana, juga tambahan semacam 'deteksi darah' yang ga ada di bukunya. Sayang ga ada Mayor Undersee yang speech, melainkan langsung footage nya Presiden Snow. Dan ga ada Haymitch yang muntah lalu jatuh di kubangan muntahannya sendiri. Tapi yang paling penting hal krusialnya ga ketinggalan sih. Yaitu detik-detik nama Prim dipanggil, lalu Katniss volunteer dan sedikit kilasan burned bread scene (yap waktu Katniss hampir mati kelaparan, lalu Peeta melemparkan roti yang ujungnya gosong ke deket Katniss) waktu Peeta dipanggil sebagai Tribute laki-lakinya. Juga tentu saja ini pertama kali kita melihat D12 escort, the zooper chic yet stylish Effie Trinket bersama slogan andalannya "May the Odds be ever in your favor !"


4. The Capitol

Sementara kereta yang membawa Katniss dan Peeta tidak sedetil bukunya dan somehow kurang gigit buat gue, gue harus angkat topi buat visualisasi Capitol yang sangat amat keren dan techy banget. Infrastrukturnya, flat buat Tributesnya, Training centrenya plus citizensnya. Geez, akhirnya apa yang selama ini gue liat di Capitolcouture web bisa gue liat di filmnya. Orang-orang capitol yang make upnya semakin norak berarti semakin keren, walau sepenglihatan gue -sayangnya- ga ada yang terlalu ekstrim seperti nambahin kumis kucing, tato seluruh badan seperti di buku. Tapi gue super salut sama tim make-up yang bisa dandanin orang sebanyak dan sedetil itu. Gue suka gimana berbagai ruang dan manusia Capitol dihiasi sama warna wana yang -too- eyecatching kayak shocking pink, bright green tapi semua terlihat artistik dan ga out of place. Terlalu. Ke. Ren.
D12 tributes flat (Dining room)
Capitol Citizens looks

5. The Capitol Foods

Isn't this awesome ?

Well, ga terlalu diliatin di film tapi keren banget kan ? Sooo Capitol, you see. Namun .. Gosh, where is that lamb stew with dried plum ? makanan kesukaan Katniss itu sama sekali ga disinggung di filmnya :((

6. The Chariot
Gue jatuh cinta setengah mati sama lokasi chariotnya. Lebih megah dan incredible dari bayangan gue ! Chariot adalah acara pembukaan dimana para peserta berparade dengan kostum yang menggambarkan masing-masing Districtnya (yang mereka naik kereta kuda itu). Gaun terbakarnya Katniss ga seberapa wah (lebih keren gaun yang pas interview Caesar :p), tapi penggambaran Chariot keseluruhan yang sangat mendetil membuat gue melupakan semua kekurangan kecilnya.

7. The Game
Rangkaian scene yang paling bikin orang nahan napas dari pembuka sampe penutupannya. Arenanya -kecuali cornucopia- ga beda jauh dari bayangan gue dan runtutan kematian Tributesnya juga sama persis. Dari bloodbath, Peeta masuk kawanan karir, serangan trackerjacker, Katniss bikin alliance sama Rue, kematian Rue (yang bikin sesengukan) perubahan peraturan, Cave Scene (yang bikin gue sakit perut karena tiap ada sweet moment Peeta - Katniss semua Tributes sestudio pasti pada langsung beroh-ah) sampe final battle sama Cato dan Mutt (sayang Muttnya mirip berang-berang obesitas dan kurang mengerikan, ga diliatin mata para Tributes yang udah di tewas yang dipasang ke mereka). Btw, camouflage nya Peeta keren banget ><
this breathtakingly sweet cave scene <3

8. The Gamemakers

Seneca Crane, the head gamemakers lebih banyak dapet peran daripada di buku (ga heran sih secara di buku kita cuma dapet point of view Katniss) tapi yang mau gue bilang adalah bahwa ruang gamemakernya totally amazing. Cara mereka mengontrol arena diliatin disini dengan layar dan panel sentuh plus pen ajaibnya yang super canggih, gimana mereka munculin pohon, nyiptain mutt yang bener-bener bikin leher pegel karena geleng geleng takjub.

9. The Uprising
Pemberontakan di D11 terjadi setelah Katniss menaruh bunga di sekitar jenasah Rue. Entah kenapa gue ikut kebawa emosi waktu ngeliat penduduk D11 melawan peacekeeper, mengobrak-abrik segala macam hal. Rasanya pengen ikutan LOL. Anyway, menurut gue uprising di D11 memang cukup krusial disini, karena pemberontakan pertama itu yang jadi kunci untuk mengarah ke Catching Fire dan Mockingjay. Karena uprising yang bakal jadi tema besar di sekuelnya. As Katniss said to Snow on Mockingjay "If we burn, you burn with us !"

10. The Characters

These charas were nowhere to be seen :
- Katniss's Father (the pic isn't enough T_T)
- Madge & Mayor Undersee
- Darius, D12 head peacekeeper
- Lady, Prim's dearest goat
- Lavinia, avox girl that Katniss once met in the D12 forest before she was caught by the Capitol (btw keberadaan dan definisi avox juga ga terlalu dijelasin)

Juga ada beberapa karakter yang muncul tapi ga terlalu digali di film kayak Buttercup (kucingnya Prim), Prep team nya Katniss (Venia, Octavia, Flavius) juga Portia.

Kalo yang lain, terutama main casts, jujur aja gue merasa udah dapet banget. Jennifer Lawrence (no other better than her for portraying the stubborn unforgivable Katniss), Josh Hutcherson (he's born to be Peeta, see), Liam Hemsworth (poor Gale with that heartbreaking jealous face when he saw Katniss kissed Peeta on the tv), Alexander Ludwig (Ok don't yell at my ear please, girls xP) udah cocok banget sama peran mereka masing masing.
Yang masih gue ganjel mungkin Presiden Snow sih. Gue ga nyangka Snow bakal terlihat sebijaksana dan se-santaklaus itu. Dari dulu gue bayangin Presiden Snow kayak Goblin. Pendek dengan muka licik penuh operasi gagal dan napas berbau darah yang membuat bergidik. Yah well mungkin ada alasan lain kenapa Donald Sutherland jadi Snow. I won't know.

Anyway, these are some subjective best moments ;D :
- Cave scene, waktu sweet moment Peeta sama Katniss, semua gamemakers di Capitol ikut melongo sementara Gale menampilkan wajah pengen diemut mutt di D12 (sumpah kedua hal ini sesungguhnya LOL banget)

- Katniss meriksa suhu tubuh Peeta lalu bilang "Peeta, you're hot" (yang membuat fangirls Peeta di deket bangku gue menjerit-jerit padahal ..... Ngerti kan maksudnya ? xP)
- Semua sweet moment Peeta sama Katniss ! Mulai dari Peeta minta maaf karena kejadian roti gosong dulu, Katniss ngobatin Peeta lalu gantian Peeta ngusap wajah Katniss, Katniss tidur di dada Peeta AAAAAAA *faint*
- Rue's death :'(

Overall, menurut gue memang susah -sekali- mengemas satu buku Hunger Games ke dalam sebuah film yang hanya berdurasi dua jam lebih sedikit. Dengan segala pemangkasan karakter dan adegan (kayak misalnya ga ada adegan obat tidur / berri gula, bahkan ga ditunjukkin kaki Peeta lumpuh dan salah satu telinga Katniss sempat rusak), entah kenapa gue tetep merasa bahwa film ini adalah sebuah film yang utuh, mendetil (Oh Tuhan betapa geniusnya Gary Ross bisa membuat gue merasakan pengangnya Katniss karena applaus waktu dia mau di interview Caesar Flickerman) dan mengesankan.
Film ini dikabarkan sudah tembus rekor Box Office. Duh how can i not proud to be Tribute ? Awesome books, stunning movie. Hahaha.

So, is The Hunger Games movie worth the wait ? Yes. Even with some lacks here and there, i dare to say .. Yes. It's really worth the wait.

Last word. May the odds be ever in your favor, Tributes ! ;D

ps : all pics cr to the rightful owner

Thursday, March 22, 2012

SHINee's Back !

5 gifted boys who led me into k-pop and k-world stuffs ...


ARE BACK !

With their 4th mini album Sherlock, including this following tracks :
  • Sherlock (Clue + Note)
  • Clue
  • Note
  • Alarm Clock
  • The Reason
  • Stranger
  • Honesty
they conquered the world ...

On March 19th, after the album was released on Korean music portals and on iTunes, their title song “Sherlock” has achieved a real-time all-kill and has been maintaining the 1st spot on various music charts. What is more surprising is that SHINee has been gaining a lot of attention in global music charts as well, such as in the United States, Canada, UK, and France where K-Pop has been growing rapidly.

SHINee was able to achieve 8th on the iTunes Top Albums where Big Bang was at 4th recently. They were also able to reach 1st on the Japanese iTunes chart, 6th on the Swedish, 10th on the Mexican, and even 9th on the Canadian iTunes chart.

SHINee’s new mini album has gained a lot of interest due to the high quality of all seven songs. Also, the title song “Sherlock” is a hybrid remix between the songs “Clue” and “Note“, which seems to be a unique and interesting experimentation that the idol group has done for the first time in K-Pop.

SM Entertainment stated that SHINee’s comeback is ‘world-class’ and that, “they are proud to present the best quality in music, style, and performance“.

cr : allkpop

check out their newest MV which just out today !

SHERLOCK - SHINEE

SHINee 샤이니_Sherlock•셜록 (Clue +

ps : My favorite track so far is Alarm Clock xD

Tuesday, March 13, 2012

Into The New Addiction

Blame it on Thanks to ka Adrindia Ryandizsa (a.k.a kakak Avox di komunitas IndoHungerGames) yang menjejalkan rekomendasi buku-buku Sci-fi/Dystopia YA ke gue, gue jadi totally addicted sama genre ini sekarang.
Hahahaha.
Honestly, awalnya gue clueless banget sama genre ini, terutama Dystopia YA (kalo sci-fi gue lumayan sering denger dan ngerti dikit). Sampai akhirnya gue nanya ke Papa Wiki dan nemu ini ....

A dystopia is the idea of a society in a repressive and controlled state, often under the guise of being utopian. Dystopian societies feature different kinds of repressive social control systems, various forms of active and passive coercion. Ideas and works about dystopian societies often explore the concept of humans abusing technology and humans individually and collectively coping, or not being able to properly cope with technology that has progressed far more rapidly than humanity's spiritual evolution. Dystopian societies are often imagined as police states, with unlimited power over the citizens.


Dan..

Dystopia is defined as a society characterized by poverty, squalor, or oppression. Most authors of dystopian fiction explore at least one reason why things are that way.
Dystopias usually extrapolate elements of contemporary society and are read by many as political warnings. Many purported utopias reveal a dystopian character by suppressing justice, freedom and happiness.


Atau kalau gue tarik garis besarnya Dystopia adalah sebuah keadaan/visi/dunia futuristik (di masa depan) dimana biasanya seluruh aspek kehidupan masyarakat di dalamnya dimonopoli secara penuh oleh pemerintah/satu pihak manapun yang berkuasa dan cenderung otoriter. Biasanya Dystopia -dalam literatur- digunakan untuk sarana kritik dunia nyata yang kita tempati sekarang. Contohnya : Hunger Games yang menyentil soal tayangan TV yang belakangan menjadi semacam tren/kewajiban/dewa di US, juga mengenai segi politik (seperti yang pernah gue bahas disini) lalu seri Uglies yang menyinggung perihal penampilan fisik yang sering dianggap diatas segalanya, dan sedikit mengkritik tentang pembabatan hutan/kawasan hijau untuk industri dan pemukiman.

Sounds boring ?

Oh, man percayalah. Dystopia/Sci-Fi YA novel itu bukan buku panduan menyelamatkan bumi yada yada yada. Dengan kata-kata memikat dan alur yang ga tertebak, pasti lo pasti dibuat sadar secara perlahan dan bakal nyadar dunia yang kita tempati sekarang jauh jauuuuh lebih baik daripada dunia mereka. Dystopia mencoba mereka-reka dunia masa depan yang akan ditempati anak cucu kita, kalau kita ga mau merubah dunia kita sekarang ke arah yang lebih baik.
Yah there's a tale behind a story.

Gue baru aja selesai baca trilogi Uglies - Pretties - Specials by Scott Westerfeld (another recommendation from ka Adrin, and now i totally recommend them for you !) dan itu keren banget.



Berhubung gue lagi males bikin summary (hahaha forgimme) gue bakal copy sinopsisnya dari goodreads

Tally Youngblood akan berusia enam belas tahun, dan dia tak sabar menunggunya. Di dunia Tally, umur enam belas tahun berarti perubahan dari buruk rupa menjadi rupawan. Dengan menjadi rupawan, dia akan memasuki dunia berteknologi tinggi yang menawarkan kehidupan bersenang-senang. Tinggal beberapa minggu lagi, Tally akan memasuki dunia tersebut.

Tetapi dia berjumpa dengan Shay, sesama buruk rupa, yang tidak yakin mau berubah menjadi rupawan. Saat Shay melarikan diri, Tally mempelajari suatu fakta dari dunia rupawan—yang mengguncangkan dan ternyata tak secantik wujudnya.

Tally berada dalam situasi terburuk yang tak pernah dibayangkannya: mengkhianati temannya sendiri atau tak akan berubah menjadi rupawan sama sekali. Pilihan Tally akan mengubah dunianya untuk selamanya.

Nah lo tahu yang dimaksud dengan buruk rupa di dunia Tally ? Buruk rupa = kita. Kita dianggap sebagai manusia Pra-Rusty yang belum mengenal operasi untuk jadi rupawan. (yeah jadi rupawan disini bukan tentang sihir, tapi tentang teknologi -yang mengerikan-)
Oh gue yakin semua orang pengen jadi cantik atau ganteng, ya kan ? Mata besar, hidung bangir, kulit sehalus sutra. Tapi di dunia Tally ternyata menjadi rupawan ga seindah keliatannya. Mereka yang -di operasi- jadi rupawan punya lesi (semacam kanker) di otak yang membuat mereka ber'otak kosong' bahkan kaum Spesial (rupawan yang berkuasa dan berpenampilan cantik namun bengis) punya lesi yang lebih parah. Lesi itu membuat mereka menganggap rendah/jijik pada orang-orang buruk rupa (aaaay doesn't it sound familiar?)

Yang gue sempet ketawa disini adalah ada scene dimana Tally ngeliat majalah jaman kita (gue ulangi alias Pra-Rusty) dan memandangi foto 'manusia tinggi dengan tulang bertonjolan dan tubuh terlalu kurus dalam pakaian renang' lalu bertanya dengan ngeri 'Siapa ini ?' Akhirnya dijawab bahwa mereka disebut sebagai model, pekerjaan untuk mereka yang dulu dianggap kaum rupawan.

Nah itulah contoh salah dua bentuk kritik yang tersurat dalam Uglies.

Intinya, novel genre ini memungkinkan penulisnya mengeluarkan pendapat secara keras namun berkelas, lantang tapi meresap perlahan. Membuat kita berpikir banyak, menduga-duga di tiap akhir bab/buku, ikut tegang saat hero/heroine nya berhadapan dengan si pemegang tampuk kekuasaan, dan nganga lebar karena kadang akhirnya ga sesuai bayangan. (Jangan lupa juga tambahan partikel benda-benda canggih yang super keren e.g : hoverboard/hovercar/hovercraft, dinding yang bisa jadi mata-mata, alat pembuat makanan sendiri etc)
Banyak hal bisa dipelajarin dengan cara yang mengasyikkan dan ga membosankan di genre ini. Dan gue menyarankan banget buat para kutu-kutu buku untuk mencoba, kalau belum pernah coba.
Sekarang sih, gue lagi baca buku pertama trilogi Matched nya Ally Condie, (lebih tepatnya e-book karena gue ga nemuin tuh buku dimana-mana) yeah another Dystopia novel yang sinopsisnya sangat-sangat membuat gregetan.
Terus juga lagi penasaran sama seri sci-fi Last Survivors (#1 Life as We Knew It, #2 The Dead and The Gone, #3 This World We Live In) nya Susan Beth Pfeffer yang di rekomen oleh, the one and only Ka Adrin hahaha.